Rabu, 10 Oktober 2012

Allah Adalah Sumber Kekuatan


Allah Adalah Sumber Kekuatan
Diposting Pada 12 Mar 2010
Allah Adalah Sumber Kekuatan
“Dan Dia-lah Yang Menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu jadilah”, dan ditangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-An’aam [6] : 73)
Sahabat, kita tercipta dengan diberikan berbagai kelebihan dan kesempurnaan. Tetapi sebagai hamba Allah, kita juga memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan. Di samping potensi untuk berbuat kebaikan, pada diri kita juga terdapat potensi yang menjerumuskan ke lembah kehinaan. Di satu sisi kita memiliki fitrah berketuhanan, itulah yang menyebabkan kita rindu untuk mendekatkan (taqarrub) diri kita kepada Allah. Namun pada sisi yang lain, kita juga memiliki hawa nafsu yang cenderung suka mengejar kenikmatan sesaat yang sifatnya rendah yang jika kita turuti akan menjatuhkan kita dari Allah. Hanya Allah tempat segala kesempurnaan dan kebaikan. Sebab memang Dia-lah segala apapun bermula dan berakhir. Dia-lah Yang Maha Terpuji, yang tak ada satupun membandingi ke-Terpujian-Nya. Dia-lah sumber kekuatan yang segala kekuatan apapun bersumber dari kekuatan-Nya. Laa haulaa walaa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘azhiim.
Kehidupan kita adalah proses perjuangan yang tak pernah henti. Ada saat dimana kebahagiaan begitu akrab menemani, namun di saat yang lain penderitaan begitu senang bersemayam di dalam hati. Sungguh, dua keadaan ini memerlukan kekuatan agar kita tetap bertahan pada kebenaran. Jika kita tidak memiliki kekuatan iman, maka bukan saja kehidupan akan terasa menyulitkan, tetapi hari demi hari akan selalu dihinggapi rasa ketakutan. Ketahuilah, saat dimana kita hidup hari ini adalah kehidupan yang sarat dengan kekhawatiran, kebimbangan dan ketakutan. Jangankan orang-orang yang memang setiap saat selalu dihantam badai kemiskinan dan kenestapaan, orang-orang yang sedang bergelimang kemewahan pun selalu dihantui rasa kekhawatiran dan kecemasan. Keduanya merasakan hal yang sama.
Orang miskin khawatir dan takut menatap masa depan yang menurutnya begitu memberatkan, sementara orang kaya khawatir dan takut bahkan bingung kemana harta mereka akan diselamatkan. Apa yang dapat kita katakan untuk mereka yang hidupnya tak pernah puas dengan keadaan? Ada apa sesungguhnya dengan makhluk yang bernama manusia ini? Diberi nikmat, dia tak pandai bersyukur. Diberi cobaan, keyakinan hidupnya semakin kabur. Sungguh, kebanyakan kita memang tidak tahu berterima kasih kepada Dzat Yang Maha Memberi.
Marilah kita renungkan dengan hati yang jernih, bahwa kita ada bukanlah sekedar ada. Keberadaan diri kita karena ada yang mengadakannya. Oleh karenanya, keberadaan kita harus menghadirkan kesadaran bahwa ada sumber kekuatan yang mampu Mengadakan kita, dan Dia tidak mengada-ada dalam menciptakan keberadaan makhluk-Nya. Dia-lah Allah SWT, Sang Pemberi Nikmat yang rahmat-Nya lebih luas daripada murka-Nya. Jika hati merasa dekat kepada Allah Yang Maha Kuat dan Maha Segalanya, akan menghadirkan ketenangan dan membuat jiwa selalu merasakan adanya perlindungan dan tempat bergantung.
Insya Allah, bila kita serahkan hidup ini dengan berbagai persoalannya kepada Allah dengan keyakinan yang mutlak hanya kepada-Nya, akan membuat hati menjadi tegar dalam menghadapi problem dan tantangan kehidupan. Sadarilah, kita adalah hamba yang memiliki keterbatasan. Dia-lah Yang Berkehendak atas diri kita, dan kita tidak akan pernah bisa merubah kehendak-Nya. Sesungguhnya, sebagian besar dari penyebab kekhawatiran, kegelisahan dan kelemahan jiwa adalah ketidakmampuan kita untuk menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan. Karenanya, mengimani Allah dengan segala atribut yang dimilikinya adalah keharusan bagi setiap muslim.
Sangat sulit dipahami bagaimana hati menjadi tenang, menjadi bahagia, jika keyakinan kepada Allah tidak mendapat prioritas utama dalam diri kita. Padahal kita yakin semua Maha adalah milik-Nya. Hakikat segala pujian hanyalah milik-Nya. Tiada pujian yang pantas diberikan membandingi Pujian kepada-Nya. Inilah perilaku orang-orang yang mengimani keberadaan-Nya, yang yakin akan segala kekuasaan-Nya. Tidak ada alasan bagi seorang muslim sedikitpun untuk merasa khawatir ketika Allah sudah berjanji untuk penolongnya. Tidak ada keharusan bagi setiap muslim untuk merasa takut, sebab Allah sudah berjanji untuk selalu melindunginya. Sungguh, Allah Maha Pemberi karunia kepada seorang hamba yang selalu bertawakkal untuk menggapai rahmat-Nya. “Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki yang diberikan kepada burung, pagi hari perutnya kosong dan sore hari (perutnya) penuh makanan.” (HR Ahmad, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim).
Penulis : Ustadz Anwar Anshori Mahdum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar